Senin, 13 Juli 2009

Berpikir Seperti Superman

Berpikirlah seperti Superman?
Apakah kedengaran main-main?
Siapa Superman itu?
Anda mungkin mengenal Superman sebagai seorang super hero dari komik atau film yang sangat populer. Disebut superman sebab dia memiliki kekuatan super untuk melakukan berbagai hal yang melebihi kekuatan manusia pada umumnya. Berpikir seperti Superman meskipun seperti bercanda atau main-main, tetapi jika kita melakukannya dengan cara yang benar, maka akan mengubah hidup Anda. Ada penjelasan ilmiah tentang ini.
Superman yang dimaksud disini bukan hanya Superman dalam tokoh film atau komik saja. Namun semua manusia-manusia super yang bisa kita jadikan idola. Mulai dari bidang agama, bisnis, karir, politik, sosial, dan sebagainya. Misalnya, untuk bidang bisnis, Anda bisa menjadikan Abdurrahman bin ‘Auf, Bill Gates, Donald Trump, dan pebisnis hebat lainnya sebagai superman. Untuk bidang politik, kita bisa menjadikan Umar bin Abdul Aziz sebagai superman kita. Dan satu lagi, selain superman, Anda juga boleh memiliki “superwomen”.
Mengapa harus berpikir seperti manusia super? Apa manfaatnya? Apakah ini hanya sebuah hayalan semata?
Coba kita lihat dari sisi ilmiah. Seperti yang dikatakan oleh seorang ahli pikiran Dr. Deepak Chopra bahwa dalam pikiran kita ada yang disebut dengan Neuro Peptides. Suatu molekul emosi dalam diri kita. Suatu molekul yang sangat berhubungan dengan kondisi emosi kita, seperti cinta, marah, bahagia, benci, dan sebagainya.
Ternyata, molekul tersebut tidak hanya berada di otak saja, tetapi ada juga di seluruh tubuh kita. Dan, menurut Deepak, molekul tersebut memiliki suatu kecerdasan atau suatu mekanisme tertentu yang luar biasa. Deepak menyebutkan kalau molekul ini bisa “berpikir”. Tentu saja, kemampuan berpikir molekul tersebut tidak seperti kemampuan otak kita, mereka seperti robot pintar yang bisa melakukan hal-hal tertentu tergantung dari perintah yang diberikan.
Perintah itu diberikan oleh pikiran kita. Molekul tersebut akan merespon apa dikatakan oleh pikiran kita. Mereka akan bertingkah persis seperti yang kita perintahkan. Konsep ini menjelaskan bagaimana kondisi emosi akan mempengaruhi tubuh dan kondisi tubuh akan mempengaruhi emosi seperti yang dijelaskan dalam teknologi pengembangan diri NLP dan Psycho-Cybernetics. Emosi dan tubuh saling mempengaruhi.
Saat kita memikirkan sesuatu yang super, maka molekul-molekul dalam tubuh kita akan menangkap sinyal super dalam pikiran kita dan mereka akan bertingkah super dalam tubuh kita. Jika kita berpikir seperti superman yang kuat, maka tubuh kita akan menjadi lebih kuat. Jika kita berpikir seperti superman yang percaya diri, maka seluruh sel yang ada dalam tubuh kita akan mendukung kepercayaan diri kita.
Entah Anda percaya atau tidak dengan Law of Attraction atau kekuatan berpikir positif, kebiasaan berpikir positif akan membawa manfaat bagi Anda. Untuk kesehatan, untuk keuangan, untuk mental Anda, untuk hubungan Anda, dan berbagai manfaat lainnya. Bahkan, menurut Napoleon Hill, kita seolah bisa meminjam pikiran orang-orang super tersebut jika kita berpikir seperti mereka. Bayangkan Anda bisa menjadi kreatif seperti Leonardo da Vinci. Anda bisa pandai bertransaksi seperti Donald Trump, dan Anda bisa menjadi pandai menjual seperti Andurrahman bin ‘Auf. (arie82.purwanto@yahoo.com)